Untuk memahami TQM “Manajemen Kualitas Total”, pertama-tama Anda harus memahami apa sebenarnya arti “Kualitas”?
“Kualitas” biasanya mengacu pada parameter yang menentukan inferioritas atau keunggulan suatu produk atau layanan. Merupakan ukuran kebaikan untuk memahami seberapa baik suatu produk memenuhi spesifikasinya.
Biasanya, ketika istilah “kualitas” digunakan, orang memikirkan produk atau layanan unggulan yang memenuhi atau bahkan melebihi harapan mereka. Harapan ini didasarkan pada harga dan tujuan penggunaan barang atau jasa. Sederhananya, ketika suatu produk atau layanan melebihi harapan, orang percaya itu berkualitas baik. Oleh karena itu, ini adalah semacam ekspresi tidak berwujud yang didasarkan pada persepsi.

William Edwards Deming, Armand Feigenbaum dan Joseph Juran bersama-sama mengembangkan konsep TQM. Konsep TQM awalnya dibuat di sektor manufaktur, namun bisa diterapkan di semua organisasi.
Konsep TQM menyatakan bahwa setiap karyawan bekerja untuk meningkatkan budaya kerja, layanan, sistem, proses, dll. Untuk memastikan kesuksesan organisasi yang berkelanjutan.
Total Quality Management didefinisikan sebagai proses customer-centric yang bertujuan untuk terus meningkatkan operasi bisnis. Ini memastikan bahwa semua pekerjaan terkait (terutama pekerjaan karyawan) ditujukan untuk mencapai tujuan keseluruhan peningkatan kualitas produk atau kualitas layanan, serta peningkatan proses produksi atau proses penyediaan layanan. Namun, penekanannya adalah pada pengambilan keputusan berdasarkan fakta, menggunakan metrik kinerja untuk memantau kemajuan.
Manfaat Total Quality Management
Manfaat yang timbul dari penerapan manajemen kualitas total dalam suatu organisasi:
- Tingkatkan kesadaran akan budaya kualitas dalam organisasi.
- Peningkatan fokus untuk meningkatkan kerja sama tim.
- Peningkatan proses berkelanjutan
Persyaratan Dasar untuk Implementasi TQM yang Sukses
- Komitmen. Peningkatan kualitas (dalam semua aspek) harus menjadi perhatian setiap orang dalam organisasi. Komitmen yang jelas dari manajemen puncak, mengatasi hambatan untuk peningkatan kualitas berkelanjutan, dan langkah-langkah yang diperlukan untuk memungkinkan perubahan sikap.
- Budaya. Harus ada persiapan yang tepat untuk melakukan perubahan sikap dan budaya.
- Peningkatan berkelanjutan. Menyadari peningkatan sebagai proses yang berkelanjutan, bukan hanya program satu kali.
- Orientasi pelanggan. Layanan sempurna tanpa cacat dan kepuasan pengguna akhir sepenuhnya.
- Kontrol. Memastikan kontrol untuk setiap penyimpangan dari kemajuan implementasi yang direncanakan.
Proses penerapan TQM dalam suatu organisasi
Perencanaan
Tahapan ini merupakan tahapan terpenting dari total quality management. Pada tahap ini, karyawan harus menyampaikan pertanyaan dan kekhawatiran mereka masing-masing yang perlu ditangani.

Karyawan menginformasikan manajemen tentang berbagai masalah yang mereka hadapi dalam aktivitas sehari-hari dan juga menganalisis akar penyebab masalah tersebut. Mereka perlu melakukan penelitian yang diperlukan dan mengumpulkan data penting yang akan membantu mereka menemukan solusi untuk semua masalah.
Eksekusi
Pada tahap ini, karyawan mengembangkan solusi untuk masalah yang diidentifikasi pada tahap perencanaan. Strategi dikembangkan dan diterapkan untuk mengatasi tantangan yang dihadapi karyawan. Efektivitas dan efisiensi keputusan dan strategi juga dievaluasi pada tahap ini.
Periksa
Pada tahap ini dilakukan benchmarking sebelum dan sesudah untuk mengevaluasi keefektifan proses dan mengukur hasilnya.
Tindak lanjut
Ini adalah langkah terakhir dalam siklus di mana karyawan mendokumentasikan hasil mereka dan bersiap menghadapi tantangan lainnya.
Implementasi TQM yang sukses membutuhkan pelatihan yang signifikan bagi karyawan yang terlibat di dalamnya. Karena program pelatihan dapat mengganggu pekerja dari pekerjaan mereka sehari-hari, hal ini pada akhirnya dapat menimbulkan efek jangka pendek yang negatif.
Selain itu, karena Total Quality Management cenderung mengarah pada serangkaian perubahan inkremental yang konsisten, hal ini dapat menimbulkan reaksi buruk dari karyawan yang lebih menyukai sistem saat ini, atau karyawan yang takut kehilangan pekerjaan karenanya. TQM bekerja paling baik ketika manajemen memberikan dukungan dan komitmen yang kuat.