Setiap perusahaan tertarik pada nilainya di pasar yang tumbuh dari tahun ke tahun. Reputasi bisnis atau “niat baik”, sebagaimana disebut dalam praktik internasional, memainkan peran utama dalam menentukan harga akhir.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh lembaga konsultan agensi Brand Finance persentase niat baik di saham perusahaan global berkisar antara 45% hingga 76%. Artinya, goodwill positif dapat meningkatkan nilai perusahaan dan memberikan tambahan pendapatan.
Jenis niat baik
Niat baik bisa positif (reputasi bisnis positif) atau negatif (reputasi bisnis negatif).
Niat baik positif memungkinkan suatu organisasi untuk bekerja sama dengan perusahaan besar dan memiliki sejumlah keistimewaan dalam menyelesaikan transaksi. Secara umum, bisnis seperti itu dianggap menguntungkan dan makmur.
Niat baik yang negatif menunjukkan reputasi yang rusak. Hal ini bisa terjadi karena hilangnya loyalitas konsumen, skandal, atau layanan pelanggan yang buruk.
Terdiri dari apa niat baik?
Menurut standar internasional yang diakui, saat menghitung goodwill, hal-hal berikut diperhitungkan:
- reputasi pejabat tinggi perusahaan (popularitas, tren, kepribadian);
- bidang kegiatan (misalnya, jika sebuah perusahaan terlibat dalam kesejahteraan hewan, hal ini akan berdampak positif pada reputasinya);
- loyalitas pelanggan (semakin lama suatu perusahaan berada di pasar, semakin banyak pelanggan setia yang dimilikinya, sehingga meningkatkan niat baik).
Apa perbedaannya dengan aset tidak berwujud?
Meskipun goodwill diklasifikasikan sebagai aset tidak berwujud, namun terdapat beberapa perbedaan darinya.
1. Tidak memiliki bukti material
Reputasi bisnis tidak dapat “disentuh” dengan cara apapun, sementara aset tidak berwujud lainnya memiliki bukti nyata. Misalnya, merek dagang adalah gambar fisik.
2. Tautan ke satu perusahaan
Perusahaan dapat membuang aset tidak berwujud apa pun secara mandiri. Reputasi bisnis ada dan merupakan tambahan bagi perusahaan itu sendiri. Itu tidak bisa menjadi subjek transaksi.
3. Fitur penghapusan dalam akuntansi
Aset tidak berwujud digunakan untuk jangka waktu yang lama, dan biaya perolehannya dialihkan ke produk yang dikenakan penyusutan. Nilai awal aset tersebut tidak berubah.
Nilai goodwill dapat dihapuskan atau ditebus dan goodwill tersebut akan tetap ada dalam perusahaan.
Menurut aturan internasional, reputasi bisnis tercermin dalam akuntansi sebesar biaya aslinya, dan di neraca – sebesar nilai sisa.
Bagaimana cara mengevaluasi niat baik?
Metode biaya
Salah satu metode paling umum di kalangan analis. Metode ini memperhitungkan selisih antara harga pasar dan nilai buku.
Analisis transaksi pembelian dan penjualan perusahaan serupa membantu menentukan nilai pasar. Indikator profitabilitas dan solvabilitas perusahaan juga diperhitungkan.
Metode perbandingan
Analis jarang menggunakan metode ini karena hasilnya bergantung pada kinerja perusahaan lain. Selama pekerjaan mereka, para spesialis membandingkan parameter tertentu dari perusahaan dengan spesifisitas yang sama dengan data serupa mengenai profitabilitas, jumlah karyawan, dll.
Metode proporsional
Ini digunakan untuk memahami berapa banyak goodwill yang diperoleh pemegang saham terbesar. Hal ini dapat dipahami jika kita mengurangi bagian anak perusahaan dan bagian bisnis sebagai persentase dari investasi.
Metode ini umum dalam praktik internasional.
Metode berdasarkan indikator keuangan
Indikator keuangan yang paling umum digunakan saat menilai goodwill adalah penjualan.
Kemudian goodwill dihitung dengan menggunakan rumus:
Kapan goodwill dihitung?
Goodwill dihitung ketika suatu perusahaan dijual atau digabungkan dengan perusahaan lain.
Niat baik positif merupakan aset yang akan terus menghasilkan keuntungan. Anda dapat mempengaruhinya jika Anda terus memantau penjualan dan analitik.
Bagaimana cara mengelola niat baik?
Ketika peran aset tidak berwujud, khususnya reputasi, mulai memainkan peran yang semakin penting dalam perekonomian modern, perusahaan mulai lebih memperhatikan indikator ini.
Perusahaan berusaha meningkatkan reputasi mereka dan memperkuat posisi mereka di pasar. Ini memakan waktu bertahun-tahun dan membutuhkan investasi besar. Perusahaan yang bersedia berinvestasi dalam niat baik pada akhirnya akan menerima pelanggan yang puas yang memberikan rekomendasi positif dan mengembalikan diri mereka sendiri.
Di saat krisis dan penurunan keuntungan, saya sangat menyarankan organisasi untuk memperhatikan indikator reputasi bisnis. Hal ini dapat membantu menarik pelanggan baru, serta meningkatkan loyalitas di antara pelanggan yang sudah ada, yang akan menghasilkan peningkatan keuntungan dan pendapatan.
Beberapa teknik sederhana akan membantu Anda meningkatkan niat baik:
- berinvestasi dalam pemasaran dan pencitraan merek (pelanggan harus mengenali Anda dari suara iklan, slogan, atau warna perusahaan pada logo);
- penerapan metode kerja yang inovatif (saat ini orang menyukai inovasi dan pengetahuan, Anda dapat bermain dengan rasa ingin tahu);
- meningkatkan layanan pelanggan (melatih staf, menulis strategi komunikasi perusahaan, berpartisipasi dalam acara sosial);
- kerjasama yang erat dengan partner (semakin banyak partner terkenal dan stabil yang Anda miliki, semakin tinggi peringkat Anda di mata klien);
- manajemen risiko (menjaga semua potensi risiko tetap terkendali dan bekerja secara proaktif).